Milkuat Botol Tiger Mengatasi Kekurangan Gizi pada Anak Indonesia

          Pertama saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bisa masuk 10 besar dalam kuis blog Milkuat tahap pertama dan juga saya merasa bangga atas tulisan saya dapat penilaian yang baik dari juri Milkuat. Saya mengucapkan terimakasih atas penghargaan itu dan dukungan semua kepada saya sehingga bisa masuk ke tahap selanjutnya.   

           Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi penyebab kurang gizi, termasuk diantaranya rendahnya pendidikan dasar, tidak memadainya pelayanan kesehatan, kondisi lingkungan yang buruk, pendapatan yang rendah, dan tidak ada pola makan yang sehat. Penyebab kekurangan gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penangulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait seperti kekurangan pangan, krisis ekonomi, kekacauan sosial. Terutama pada anak-anak yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi sehingga dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan mereka, jadi bagaimana dapat menangulangi kekurangan gizi pada anak-anak. Sebelum itu kita harus mengetahui arti gizi dan apa fungsinya.





Tumpeng Gizi Seimbang 

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses metabolisme dalam tubuh. Pada umumnya bila anak-anak terkena kekurangan gizi lebih disebut malnutrisi, disebabkan karena kurang zat gizi antara lain kalori, protein, vitamin A, yodium, zat besi, zat seng, vitamin dan mineral lainnya. 

           Saya akan membahas sebagian zat gizi diatas yang saya ketahui yaitu zat besi (Fe) dan zat seng (Zinc) dan khususnya pada anak-anak. Apa manfaat dari kedua zat tersebut? bila kekurangan dan kelebihan apa yang terjadi pada tubuh? apa hubungan dengan dunia kerja saya sebagai calon dokter gigi tentang kedua zat tersebut? dan mengapa Milkuat botol tiger itu penting dalam hal ini.

Zat Besi (Fe)

          

           Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat hubungannya dengan darah. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di dalam tubuh. Perkembangan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh kebutuhan zat besi dalam tubuh mereka. Sel darah memerlukan zat besi untuk membawa oksigen ke dalam tubuh. Zat besi juga berperan penting dalam perkembangann dan dan fungsi otak pada anak.  Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur. Kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari. Zat besi dalam makanan dapat berasal dari sumber nabati dan sumber hewani.

           Kekurangan zat besi (Fe) pada anak-anak umumnya anemia, gejalanya biasa berupa 3L (letih, lesu, lemah), cepat marah, wajah terlihat pucat, pusing dan kukunya pecah-pecah berbentuk sendok. Di Indonesia, anemia kekurangan zat besi paling sering dijumpai pada kelompok anak. Prevalensinya di Indonesia cukup tinggi 48,1 % balita, berdasarkan data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001. Sementara itu, berdasarkan penelitian tahun 2005 di Utan Kayu Jakarta Timur ditemukan 38 % bayi usia 4-12 bulan bulan menderita anemia. Pada anak usia sekolah angkanya juga memperihatikan, yakni 1 dari 4 anak menderita anemia. Penelitian dilakukan oleh Riskesdas pada tahun 2007 pada usia 1-14 tahun hampir 40% anak di Indonesia mengalami anemia. Bila kelebihan zat besi pada anak-anak terjadi keracunan, diare, dan kerusakan usus dan hati.

            Kaitannya dengan Kedokteraan Gigi antara lain bila anak tersebut kekurangan zat besi biasanya terkena penyakit Angular cheilltis (Pecah-pecah pada sudut mulut) dan Atrofi glositis (lidah licin karena pengaruh penyakit sistemik). Pencegahannya berupa susu yang mengandung zat besi (Milkuat botol tiger), makan makanan yang mengandung zat besi (sayuran yang berwarna hijau), dan kebersihan lingkungan yang terjaga.

  


Atrofi glositis

 


Angular cheilltis





Zat Seng (Zinc)

  

Zat seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Zat seng memiliki peran fisiologi yang penting dalam pembelahan sel, metabolisme asam nukleat, dan pembuatan protein. Peran yang umum adalah keterlibatan zat seng yang ikut membentuk lebih dari 300 enzim dan protein, termasuk enzim yang berperan dalam sintesa RNA dan DNA. Perkembangan dan pertumbuhan anak sangat membutukan zat seng karena zat tersebut membantu berbagai proses metabolisme pada tubuh. Angka kecukupan zinc sendiri berbeda bagi setiap tahapan usia dan jenis kelamin. Untuk anak usia 1-3 tahun sekitar 3 mg/hari, anak usia 4-8 tahun sekitar butuh 5 mg/hari. Daging, hati telur dan makanan laut adalah makanan yang banyak mengandung banyak zat seng. 

           Kekurangan zat seng juga dapat menyebabkan banyak penyakit, misalnya penyakit Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Gejala pada anak kekurangan zat seng akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, mudah terkena infeksi, kurangnya nafsu makan dan diare. zat seng atau zink belakangan ini cukup mendapat perhatian, karena banyak anak-anak yang ternyata kekurangan  zat seng. Bahkan WHO menyatakan Indonesia berisiko tinggi kekurangan asupan zat seng karena umumnya hanya mengonsumsi 50% dari angka kecukupan gizi.

P3GM Kemenkes pada 2006 mengungkapkan, prevalensi balita yang mengalami kekurangan zat seng mencapai sebesar 32%. Asupan zat seng pada balita hanya mencapai 30% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG). Konsumsi zat seng yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan,  lemah lesu, merendahnya fungsi daya tahan tubuh, dan rendahnya kadar kolesterol baik. Kaitan dengan Kedokteraan gigi dengan zat seng (Zinc) antara lain bila anak tersebut biasanya terkena gangguan pengecapan pada lidah dan lidah terasa logam. Pencegahannya berupa makan makanan yang mengandung banyak zat seng, selain itu zat besi juga dapat diperoleh melalui produk makanan pelengkap untuk anak seperti susu pertumbuhan contohnya susu Milkuat botol tiger.

      

Mengapa susu Milkuat botol tiger itu penting diberikan kepada anak???karena didalam botol mengandung kalsium, fosfor, vitamin B(1,2,3,5,6,9,dan 12), vitamin D, zink dan zat besi. Unsur-unsur tersebut sangat baik untuk perkembangan dan pertumbuhan bagi tubuh anak, menambah energi untuk melakukan kegiatannya setiap hari dan juga rasa susunya yang enak dan lezat banyak disukai anak-anak. khususnya untuk anak yang mengalami kekurangan zat besi (Fe) dan zat seng (Zinc), karena komposisi Milkuat 1(satu) botol tiger 95 ml mengandung zat besi setara 2 buah telur dan zat seng setara 4 buah telur. cukup dengan mengonsunsi Milkuat botol tiger setiap hari kebutuhan zat besi dan zat seng anak terpenuhi.  

           Untuk itu saya melakukan percobaan kecil disekitar rumah saya hehehe,..di dekat rumah terdapat lapangan bola dan setiap sore banyak anak yang bermain di lapangan tersebut. Ada yang bermain bola, layang-layangan, dan lain-lain. Pada tanggal 29 desember 2012, pada sore hari saya mendatangi anak-anak yang bermain bola dan saya memberikan permainan seru-seruan yang tidak jauh dari bola. Ada 6 anak yang ikut bermain dan masing-masing bernama Arya, Febi, Rahel, Rai, Doni dan Adi. Permainannya berupa tendangan pinalty selama 15 menit secara bergantian. Setelah selesai bermain mereka terlihat berkeringat, lelah, lesu, dan lemah karena bermain cukup banyak mengeluarkan energi. Setelah itu saya memberikan hadiah berupa susu Milkuat botol tiger karena mereka mau mengikuti permainan dari saya. Hasilnya mereka merasa senang dan suka dengan susu Milkuat botol tiger karena rasa susunya yang enak dan juga bentuknya yang mereka sukai. Setelah susu  Milkuat botol tiger mereka habis, merekapun melanjutkan bermain lagi padahal sebelum minum susu Milkuat botol tiger mereka kecapean dan mereka lupa akan hal itu.....HAHAHAHA 

 



          Saya menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan blog ini. Kritik dan saran untuk blog ini bisa diterima untuk menjadikan lebih baik lagi, semoga dapat memberikan manfaat bagi semua orang yang membutuhkan apalagi untuk pembaca dan semoga mendapat hadiah gedgetnya untuk membantu saya dalam pekerjaan saya sebagai calon dokter gigi nantinya. Aminnn

Selamat Natal 2012 & Selamat Tahun Baru 2013

Referensi

• Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Edisi ke-6. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
• Departemen Kesehatan R.I. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I. Jakarta
• Gross, Rainer., dkk. 2001. Pedoman Untuk Survei Dasar Gizi Di Masyarakat. D.N. Iswarawanti, U. Fahmida, dan J. Februhartanty (editor). SEAMEO TROPMED Regional Center for Community Nutrition (RCCN) Universitas Indonesia. Jakarta
•  http://health.kompas.com/read/2012/08/01/20314692/Jangan.Sampai.Anak.Kekurangan.Zinc
• http://keluargasehat.wordpress.com/category/zat-besi/
• http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/09/27/anemia-defisiensi-besi/
• http://medicastore.com/penyakit/275/Kekurangan_&_Kelebihan_Zat_Besi.html
• http://medicastore.com/penyakit/276/Kekurangan_&_Kelebihan_Seng.html
• Supariasa, I D. N., Bakrin, B., Fajar, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteraan EGC.jakarta

 

 

<iframe style="width:100%; height:100%; border:none; margin:0; padding:0;" src="http://log.viva.co.id/iframe" scrolling="no"></iframe>